Pengaruh Perang Dunia I Terhadap Politik Dunia (Global)
Assalamualaikum wr. wb.
Tugas Sejarah Peminatan
Kelompok XI IPS 1:
- Amary Lolom Bulan
- Danti First R.
- Dian Marlyna Putri
- Fariz Tsabit Taufiq
- Haningrum Eka Putri
- Regyan Adzra
Dalam kesempatan kali ini, kami akan memaparkan pengaruh PD1 terhadap politik dunia (global).
Untuk itu pertama-tama kami akan menjelaskan sejarah singkat mengenai PD1.
A. Latar Belakang Perang Dunia 1
Latar belakang terjadinya Perang Dunia 1 dapat dikelompokannya menjadi sebab umum dan sebab khusus.
1. Sebab umum
a. Berkembangnya industrialisasi di negara-negara Eropa.
Sejak meletusnya revolusi industri di Inggris, beberapa negara di Eropa seperti Jerman, Perancis, Rusia, Italia, Belanda, dan Austria-Hongaria, ikut berlomba-lomba dalam mengembangkan industri mereka. Oleh sebab itulah persaingan antar negara-negara industri Eropa meningkat.
b. Adanya persaingan antar negara Eropa dalam memperebutkan tanah jajahan.
Tujuannya ialah supaya mereka dapat menguasai sumber bahan baku, daerah pemasaran, dan tempat untuk menanamkan kelebihan modal di negara-negara jajahan. Oleh karena itu, negara-negara jajahan merupakan barang rebutan. Negara-negara Eropa menjalankan imperialisme modern di seluruh dunia untuk bersaing dengan memperluas wilayah jajahan mereka.
c. Adanya persaingan kekuatan militer dan persenjataan di Eropa.
Persaingan dalam memperluas wilayah jajahan akibat dari berkembangnya industrialisasi di negera-negara Eropa menimbulkan ketegangan yang diikuti dengan pembangunan militer secara besar-besaran. Satu per satu negara-negara Eropa memperkuat diri dengan peralatan militer yang canggih serta mengenakan wajib militer kepada rakyatnya. Sejak saat itu, timbullah perlombaan senjata, baik dalam segi jumlah maupun kualitas.
d. Munculnya persekutuan-persekutuan militer
Bersamaan perkembangan pembangunan militer, negara-negara Eropa juga membentuk sistem aliansi atau persekutuan. Jerman membentuk Triple Alliance yang terdiri dari Jerman, Austria-Hongaria, dan Italia untuk memperkuat diri menghadapi persekutuan Triple Entente dari Inggris, Perancis, dan Rusia. Dengan demikian, Perang Dunia 1 merupakan persaingan antara dua aliansi, yaitu Triple Alliance dan Triple Entante.
2. Sebab Khusus
Pembunuhan putra mahkota Austria bernama Franz Ferdinand pada 28 Juni 1914.
Pembunuhan tersebut dilakukan oleh Gavrilo Principle di Sarajevo (ibu kota Bosnia Herzegovina). Gavrilo Principe ialah anggota gerakan nasionalis Slavia yang berpusat di Serbia. hal tersebut, berpengaruh besar dengan timbulnya pertentangan negara yang disusul dengan pernyataan perang. Satu bulan kemudian (28 Juli) penguasa Austria-Hongaria menyatakan perang terhadap Serbia yang dianggap bertanggung jawab terhadap pembunuhan tersebut.
Rusia yang merasa berkepentingan dengan kawasan Balkan, segara membantu Serbia. Rusia melakukan mobilisasi militer ke kawasan Austria-Hongaria dan Jerman. Pada 30 Juli, Rusia melakukan ultimatum (disebut juga Ultimatum Habsburg) terhadap Austria-Hongaria agar menarik pasukannya dari Serbia. Jerman yang sudah siap untuk perang, segera menyatakan perang terhadap Rusia pada 1 Agustus 1914. Sementara itu, sekutu dari Rusia, yaitu Inggris dan Prancis, juga menyatakan perang terhadap Jerman pada 4 Agustus. Dengan adanya ultimatum dan pernyataan-pernyataan perang dari satu negara terhadap negara lainnya, Perang Dunia 1 pun dimulai.
B. Berlangsungnya Perang Dunia 1
Perang Dunia 1 berlangsung selama 4 tahun ditandai dengan serangan-serangan, baik di darat, laut, maupun udara. Perang tersebut terjadi di beberapa front, antara lain Front Barat, Front Timur, dan Front Balkan di kawasan Eropa. Tidak semua negara terlibat dalam semua medan pertempuran, tetapi Jerman terlibat dalam semua Front.
Pada Front Barat, Jerman berhadapan dengan Belgia, Prancis, Belanda, dan Inggris. Di Front Timur, Jerman berhadapaan dengan Rusia.Sementara di Balkan, Jerman berhadapan dengan Inggris, Rusia, Rumania, dan Serbia.
Perang antara Austria-Serbia kemudian melibatkan sekutu-sekutunya yang tergabung ke dalam aliansi masing-masing. Serbia mendapatkan dukungan dari Prancis dan Rusia. Jerman menyatakan keberpihakannya kepada Austria dengan menyatakan perang dengan Prancis.
Pada tanggal 4 Agustus 1914 ketika Jerman menerobos Belgia untuk menyerang Prancis, Inggris memberikan bantuan kepada Belgia dan Prancis dan menyatakan perang dengan Jerman.
Dalam seminggu, lima negara besar terlibat ke dalam perang Austria-Serbia.
Sesaat kemudian terjadilah perang besar-besaran. Perang Austria-Serbia bisa dianggap sebagai alibi bagi dua aliansi yang berseteru untuk membalaskan dendam masing-masing dan juga sebagai ajang penunjukan kekuatan masing-masing. Peperangan terjadi di dua front, yaitu barat dan timur. Jerman menghadapi Prancis di front barat dan Rusia di front timur. Jerman merencanakan untuk menghancurkan Perancis di front barat sebelum menghadapi Rusia di timur.
Pada bulan September 1914, Jerman sudah mencapai sungai Marne dan mengancam Paris. Namun, rencana ini gagal karena mendapatkan perlawanan sengit dari Prancis. Selain itu Jerman harus menghadapi Rusia yang sudah menuju Prusia. Prancis dapat menahan Jerman di sungai Marne, Inggris tetap dapat menguasai selat Inggris, serta Rusia tetap dapat bertahan di Prusia.
Akhirnya, peperangan yang semula bersifat langsung kilat, kini menjadi peperangan pasif. Pasukan militer kedua belah pihak mengambil posisi masing-masing dalam parit-parit perlindungan yang memanjang sejauh 78 km dari laut Utara sampai perbatasan Swiss.
Saat perang mulai melambat, kedua belah pihak berusaha memperkuat diri masing-masing di luar Eropa dengan memperluas daerah jajahannya. Inggris dan Prancis menyerang daerah jajahan Jerman di Togoland, Kamerun, dan Afrika Timur.
Di Asia Pasifik, Jepang mengambil alih daerah jajahan Jerman di Kepulauan Marshall, Mariana, dan Karolina.
Untuk mematahkan blokade Inggris, pada 31 Januari 1917 Jerman melancarkan perang kapal selam tak terbatas secara besar-besaran. Akibatnya 5 kapal dagang dan penumpang Amerika Serikat ditenggelamkan Jerman pada Maret 1917, termasuk Kapal Lusitania yang sudah lebih dulu ditenggelamkan oleh Jerman pada 7 Mei 1915.
Amerika yang semula bersikap netral, akhirnya menyatakan perang terhadap Jerman pada 10 April 1917. Sementara itu di Rusia terjadi pergolakan dari kaum buruh yang menginginkan perdamaian.
Terjadi revolusi buruh yang menggulingkan kekuasaan Kaisar Nicolas II dibawah pimpinan Lenin dari kaum Bolshevik. Hal tersebut merupakan salah satu langkah dari pemerintahan kaum Bolshevik untuk menarik diri dari Perang Dunia I dengan melakukan Perjanjian Brest Litovsk (1918). Hal tersebut sangat menguntungkan Triple Entente/Blok Sentral. Sejak pasukan Amerika Serikat memasuki benua Eropa, Triple Entente/Blok Serikat mampu memukul mundur pasukan Triple Alliance/Blok Sentral. Akibatnya, pada September 1918, Bulgaria mengajukan damai dan satu persatu negara yang bergabung dalam Blok Sentral mengalami kekalahan.
Pasukan Blok Serikat mulai menduduki Macedonia dan Serbia, Inggris berhasil menduduki Yerusalem. Bersama-sama pasukan Arab, Inggris di bawah Jendral Allenby berhasil mendesak Turki dan berhasil merebut benteng-benteng pertahanan dari Baghdad sampai Aleppo. Turki tidak lagi menahan serangan-serangan Blok Serikat. Akhirnya Turki harus menandatangani Perjanjian Sevres pada 1920.
Sementara itu, bangsa-bangsa Polandia, Cekoslovakia, Kroasia dan Slavia membebaskan diri dan membentuk negara merdeka setelah kekaisaran Austria-Hongaria runtuh. Pasukan Jerman bertahan mati-matian sambil mundur menahan gempuran-gempuran Sekutu. Semangat pasukan Jerman mulai rontok dan rakyat Jerman mengalami kelaparan.
Sementara itu, di dalam negeri Jerman sendiri terjadi pemberontakan rakyat. Gerakan orang-orang komunis di Munchen dapat menggulingkan kekaisaran Wilhelm II sehingga terbentuklah negara republik.
Akhirnya Jerman pada 11 November 1918 menandatangani perjanjian gencatan senjata menurut syarat-syarat yang ditentukan pihak Blok Serikat. Perang Dunia I berakhir setelah Jerman menandatangani Perjanjian Versailles pada 28 Juni 1919.
C. Berakhirnya Perang Dunia 1
PD 1 berakhir dengan kemenangan di tangan Blok Sekutu (Triple Entente dan negara-negara pendukungnya), sementara Triple Alliance harus terima nasib kekalahan. Adapun faktor-faktor penyebabnya sebagai berikut.
1. Bergabunganya Italia dengan Pihak Inggris, Rusia, dan Prancis (Sekutu) pada tahun 1915.
2. Terlibatnya Amerika Serikat dalam perang yang memihak pihak Sekutu pada tahun 1917. Didasari juga pada penenggelaman kapal RMS Lusitania oleh misil kapal selam Jerman pada 7 Mei 1915, menewaskan 1,195 orang dari 1,959 penumpangnya yang merupakan warga AS tidak bersalah dan tidak terlibat dalam peperangan.
3. Blokade-blokade Sekutu yang sangat ketat serta adanya pengorganisasian kekuatan yang lebih besar dengan pihak Amerika Serikat.
4. Terjadnya gerakan sosial di dalam negeri Jerman dan Austria-Hongaria yang lelah dengan peperangan terus-menerus. Gerakan sosial tersebut melemahkan kekuatan Jerman dan Austria-Hongaria.
D. Perjanjian Versailles
Setelah Jerman dan pendukungnya menyerah kepada Sekutu pada November 1918, negara-negara pemenang perang menyelenggarakan konferensi di Paris pada 28 Juni 1919. Konferensi tersebut dihadiri oleh 70 delegasi yang mewakili 27 negara pemenang. Perjanjian Paris yang ditandatangani di Versailles (Perjanjian Versailles) tersebut merupakan kunci bagi terciptanya perdamaian. Adapun isi Perjanjian Versailles yaitu sebagai beirkut:
1. Koloni-koloni Jerman diserahkan kepada Inggris, Perancis, dan Jepang atas nama mandat Liga bangsa-Bangsa.
2. Jerman menyerhakan wilayah Elsas dan Lotaringen kepada Perancis serta Eupen dan Malmedy kepada belgia.
3. Daerah Saar berada di bawah mandat LBB selama 15 tahun.
4. Jerman hanya boleh memiliki pasukan sebanyak 100.000 orang.
5. Jerman harus mengganti kerugian perang sebesar 132 milyar Mark kepada negara-negara sekutu.
6. Danzig menjadi kota merdeka di bawah mandat Liga Bangsa-Bangsa.
7. Daerah Jerman sebelah barat Sungai Rhein diduduki Sekutu selama 15 tahun.
E. Bagaimana Pengaruh PD 1 Terhadap Politik Dunia (Global)?
1. Tenggelamnya 4 kekaisaran besar di Eropa menjadi Negara-negara republik Jerman, Australia-Hongaria, Rusia dan Turki.
2. Munculnya Negara-negara baru seperti Mesir, Arab Saudi, Polandia, Hongaria, dll.
3. Lahirnya LBB (Liga Bangsa Bangsa)
LBB adalah organisasi internasional yang didirikan setelah Konferensi Perdamaian Paris 1919, tepatnya pada 10 Januari 1920. Setelah dampak fatal yang ditimbulkan oleh PD 1, tumbuh kesadaran untuk memperbaiki kesejahteraan global, diprakarsai oleh Presiden AS, Woodrow Wilson, terbentuklah LBB. Fungsi-fungsi utamanya termasuk melucuti senjata, mencegah perang melalui keamanan kolektif, menyelesaikan pertentangan antara negara-negara melalui negosiasi dan diplomasi, segala hal ini dilakukan demi menjaga perdamaian dunia.
4. Munculnya paham-paham baru di dunia antara lain paham fanisme di Italia, paham Nazi di Jerman, paham Nasionalisme di Turki dan paham komunisme di Rusia.
Comments
Post a Comment