Drama Agama Islam tentang Etos Kerja, Ketaatan, dan Kompetisi Seorang Muslimin

Penulis Naskah : Fariz Tsabit Taufiq

Peran

Narrator                : Aditya Wulan Kartika

Boss                      : Christy Jessica Putri

Pegawai Baik      : Danti First Rianti

Pendengki 1        : Diandra Hanifa

Pendengki 2        : Fathiya Irfani

Ibu                        : Hanaditya Kirana Basuki

Artis                      : Hasnah Charunnisa

Bodyguard 1        : Ali Zahir

Bodyguard 2        : Bayu Senoaji

Pelanggan 1        : Fariz Tsabit Taufiq

Pelanggan 2        : Haningrum Eka Putri

(meja satu dengan kursi saling berhadapan, background kantor bos)

(pintu kelas dibuka sedikit, Diandra dengan Fathiya diluar bergaya seperti menguping)

    Pagi hari di sebuah perusahaan besar, tepatnya di ruang boss, seorang pegawai sedang duduk untuk mendengarkan penjelasan bossnya.

Boss    : Danti, saya lihat dari hasil pekerjaanmu, kamu sangatlah cocok mendapatkan promosi menjadi executive manager perusahaan ini. Apa kamu siap menerimanya?

Danti    : Alhamdulillah jika itu mau boss, saya akan bawa jabatan itu dengan penuh tanggung jawab. InsyaAllah saya akan membantu mengembangkan perusahaan ini lebih baik lagi.

(keduanya berjabat tangan, Danti dan Boss pergi ke backstage)

    Dengan menjabat tangan Danti, Boss telah mengisyaratkan kenaikan jabatannya.

Tanpa disadari pintu ruangan boss sedikit terbuka terlihat Diandra dan Fathiya yang telah menguping pembicaraan Boss dengan Danti.

(Diandra dan Fathiya masuk kedalam kelas, background sudah berganti jadi cubicle kantor)

Diandra : Lo denger semuanya kan tadi di depan ruangan Boss kalo Danti bakal jadi executive manager?

Fathiya : Yaiyalah gue denger semuanya kok! Itu si Boss yakin naikin pangkat Danti, dia aja pegawai baru! Ga yakin sih gue…

Diandra : Iya tuh! Kita lebih lama disini, emangnya kita kurang apa sih?

(Diandra bergaya layaknya memiliki ide dengan mengangkat telunjuknya ke dekat pelipis)

Diandra : Aha! Gue punya ide, gimana kita sabotase si Danti biar dikeluarin dari perusahaan ini?

Fathiya : Iya juga tuh bisa! Gini-gini, kita dateng malem-malem, bobol brangkas si Boss trus kita ambil uangnya dan kita taruh buktinya di atas meja Danti!

Diandra : Sipp ide bagus!

(background sudah malam hari ruangan boss, brangkasnya pakai lemari kelas)

Malamnya mereka diam-diam mengambil uang hasil di brangkas boss.

Fathiya : Nih kuncinya, gue sempet duplikat waktu itu.

Diandra : Wesh, emang paling persiapan ya.

    Mereka mengambil uang bos dan langsung menuju ke meja Danti lalu meletakan uangnya diatasnya.

(background cubicle malam hari, trs mereka taro uangnya)

(background cubicle pagi)

    Keesokan paginya, Danti datang dengan Boss marah dihadapannya.

Boss    : Maksud kamu apa ambil uang saya!

Danti    : Saya saja baru datang boss, mana mungkin saya ambil uangnya.

Boss    : Sudah jangan banyak alasan, saya tahu kamu pelakunya! Kamu saya pecat sekarang juga, pergi sekarang!!

    Danti terpaksa meninggalkan kantornya, dari belakang terdengar cekikikan orang.

Diandra : Hahaha liat tuh Danti dipecat didepan mata!

Fathiya : Biar rasain! Jadi pelajaran buat dia supaya ga belagu!

(background jadi rumah Danti)

    Danti kembali kerumahnya dan bingung mau bekerja jadi apa, Ia mendekati ibunya dengan berkata

Danti    : Bu…  Danti dipecat dikantor gara-gara uang, padahal pelakunya bukan Danti.

Dengan resume seperti ini pun, Danti ga yakin diterima di instansi mana pun, Bu..

Ibu    : Sudah, kamu ikhlasin saja, ibu tahu kamu tidak mungkin berlaku seperti itu. Lebih baik kamu sekarang berdoa agar diberikan kemudahan oleh Allah SWT. dan diberikan petunjuk untuk pekerjaan kamu.

    Danti pun mengangkat kedua belah tangannya dan berdoa.

Danti    : Ya Allah berikanlah hamba kemudahan dan petunjuk untuk pekerjaan hamba, Aamiin.

    Setelah itu Danti teringat bahwa dulu Ia sering membantu ibunya membuat bakso.

Ia pun memutuskan membuka kedai bakso di depan rumahnya.

(background rumah yang ada gerobak baksonya diteras)

(meja dua membentuk letter L, kursi 4 ceritanya kek warung/kedai gt)

Danti    : Bismillahirrohmanirrohim, semoga usaha ini diridhoi Allah SWT. Aamiin…

    Tak lama kemudian beberapa orang datang mencicipi bakso Danti.

Fariz    : Widih, ada kedai bakso baru nih disini, cobain yuk!

Haningrum : Ayok cobain yuk!

Fariz    : Baksonya dua porsi ya, mba!

Danti    : Sipp!

    Danti pun menyajikan dua porsi bakso kepada pelanggan yang sedang duduk menunggu.

(Danti kasih 2 mangkok sama sendok gapu pura2nya ada baksonya gt)

Danti    : Silahkan, Pak-Bu!

    Merekapun mencicipiinya lalu seorang mengatakan.

Haningrum : Wihh, enak nih baksonya patut di rekomendasi sama temen-temen!

Fariz    : Saya kasih review bagus di google ya, mba!

Danti    : Alhamdulillah, terimakasih sudah membeli ya,Pak-Bu..

    Lama-kelamaan semakin banyak pelanggan datang ke kedai bakso Danti.

Sampai Danti pun kewalahan.

(Rame-rame orang dari drama kedua  dateng ke kedai puranya beli sambil teriak-teriak “Mba-beli-Mba 1, 2, 3 porsi , random numbers).

(background jadi rumah Danti)

Malamnya di rumah Danti, ia dan ibunya berbincang-bincang.

Danti    : Bu…. Danti bersyukur sekali, semakin lama kedai Danti semakin ramai.

Ibu    : Alhamdulillah, Nak. Ibu turut bersyukur Allah telah memberi jalan bagi kamu…

Danti    : Alhamdulillah, Bu. Doakan Danti semoga pekerjaan ini selalu berkah, ya, Bu.

Ibu    : Aamiin, Nak. Ibu selalu akan mendoakanmu.

Hari berganti, seseorang artis papan atas yang bernama Hasnah beserta dengan para bodyguard-nya sedang berjalan menuju kedai bakso yang dimiliki Danti.

(Hasnah ngeluarin kamera untuk vlogging, bodyguardnya duduk di samping Hasnah buat makan)

Hasnah: Jadi, guys. Di sini tuh baksonya terkenal karena enak banget! Yuk kita pesan sekarang. (Ngomong ke kamera)

Hasnah: Mba, pesan baksonya 3 ya.

Danti: Siap!

(Lalu bakso disuguhkan)

Hasnah: Wah kayaknya enak nih! (Nyobain) Parah enak banget, ya nggak? (Ngomong ke bodyguards-nya)

Bodyguard 1: Bener, ini bakso terenak yang saya pernah coba!

Bodyguard 2: Saya setuju. Ini enak sekali!

(Semua makan sampe habis)

Hasnah: Jadi, guys, bakso di sini tuh rasanya enak banget. Dagingnya kerasa dan kuahnya, aduh, nggak usah dibahas deh, enak banget! (Sambil vlogging gitu ngebahas baksonya) Yaudah sekian dulu ya vlognya, thanks for watching!

(Hasnah bayar ke kasir lalu Hasnah dan bodyguards nya pergi dari kedai bakso milik Danti)

Danti: Terima kasih atas kedatangannya!

Keesokannya, di kantor. (Foto ruangan bos)

Fariz: Bos, kemarin saya dan Haningrum sedang mengecek cctv dan kami menemukan sesuatu yang ganjal.

Bos: Apa itu?

Haningrum: Kami melihat Fani dan Diandra di ruangan bos dan membuka brangkas milik bos. Ini buktinya. (Nunjukkin hp berisikan video bukti)

Bos: Wah, gawat. Berarti selama ini saya telah salah memecat orang. Danti tidak seharusnya saya pecat, ternyata dia terkena fitnah.

Bos: Fariz, Haningrum, tolong panggilkan Fani dan Diandra dan suruh mereka ke ruangan saya. (Nada marah)

(Fariz dan Haningrum keluar terus manggil Fani dan Diandra)

Fariz: Fani, Diandra, bos menyuruh kalian datang ke ruangannya.
(Background cubicle kantor)

(Fani dan Diandra saling berhadapan melihat satu sama lain dengan raut wajah ketakutan, lalu mereka jalan ke ruangan bos)

Di ruangan bos, (background ruangan bos)

Bos: Maksud dari video ini apa? (Menunjukkan video bukti)

Fani & Diandra: M-mm-maaf bos...

Bos: Kalian saya pecat!

Comments

Popular posts from this blog

Tanya Jawab Perang Dunia 1 oleh Fariz Tsabit Taufiq XI IPS 1

Pengaruh Perang Dunia I Terhadap Politik Dunia (Global)