[Cerpen] Perjalananku
Karya: Fariz Tsabit Taufiq
Embun berhembus melewati jendela rumahku. Sunyi, tanpa suara ketika pintu terbuka. Seperti biasa, berjalan sesuai rute menuju sekolah. Di jalan menikmati udara pagi. Hal yang paling kusuka dari sekolah adalah menuju kepadanya.
Perjalananku selalu punya hal yang menarik.
Dahan-dahan pohon yang berayun diatas kepalaku. Kicauan burung yang bertengger di tiang listrik. Aspal jalan yang sudah pudar warnanya. Gerimis kecil yang membuat aroma rumput di taman itu tercium pekat.
Entah bagaimana caranya, aku menemukan ketenangan dari perjalanan ke sekolah. Walaupun sekolah melelahkan, perjalanan ini membuatku tetap kembali.
Kupikir sambil berjalan di pinggir trotoar, mungkin perjalanan ini analogi dari hidup itu sendiri. Hidup melelahkan juga, tapi perjalanannya yang dapat kita nikmati. Kesenangan, kesengsaraan, bahagia dan sedih, semua itu menjadi satu kesatuan hidup.
"Bersyukurlah, karena dengan bersyukur kamu bisa menemukan kebahagiaan di setiap tempat kamu berada." -Seketika omongan ibu teringat. Aku baru sadar artinya. Hal-hal kecil seperti kicauan burung cukup membuatku bahagia.
Aku baru saja menemukan kunci kebahagiaan di perjalananku.
Bersyukur.
Comments
Post a Comment